Gelagar beton prategang adalah material utama untuk konstruksi jembatan bentang medium (10 m – 50 m) saat ini di Indonesia. Kemampuan industri pracetak dan prategang nasional membuat gelagar beton prategang secara massal dimulai pada proyek Jalan Layang Cawang Priok (1985), yang dilanjutkan pada Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (1993), sekarang sudah mampu melayani kebutuhan jembatan dan jalan layang di seluruh Indonesia.
Gelagar jembatan berfungsi menahan beban lateral akibat beban lalulintas.

A. Slab berongga

Slab berongga (voided slab) adalah komponen untuk jembatan bentang menengah pendek antara 10 m – 15 m. Pada bentang ini slab berongga dengan prategang pratarik lebih efisien dibandingkan kombinasi girder + slab, karena langsung bisa dipakai setelah pemasangan (tidak lagi diperlukan pekerjaan 2 tahap komposit).
Ada 7 tipe gelagar jembatan yang umum digunakan di Indonesia :

KlasifikasiBentang (m)Jenis Prategang
Slab berongga 10 - 15Pratarik
I Beam10 - 40Pratarik Paskatarik Segmental
Y Beam
10 - 25
Pratarik
Super Y Beam 25 - 40Pratarik
T Beam10 - 30Pratarik Paskatarik Segmental
U Beam 10 - 30Pratarik
Boks Girder40 - 50Paskatarik Segmental
Monorail25 - 35Pratarik Paskatarik
Fungsi- Menahan beban lateral akibat lalulintas yang dipikul jembatan
Metoda
pemasangan
- Pasang tumpuan di abutmen/pilar jembatan
- Pasang slab berongga
- Stressing arah memendek untuk menyatukan slab berongga secara horisontal
Alat pemasangan- Crane
- Alat stressing paska tarik
Cara
pemakaian
katalog
- Pilih dimensi dan perkuatan berdasarkan bentang jembatan

B. I Beam

Balok I adalah komponen untuk jembatan bentang menengah (10 m – 40 m) yang paling populer, karena memiliki efisiensi lentur yang paling besar diantara jenis penampang lain. Balok ini umumnya digabungkan dengan slab lantai secara komposit.
Ada 3 tipe metoda prategang yang umum digunakan di Indonesia :

1. Metoda PaskatarikPembuatan dapat di pabrik jika transportasi memungkinkan untuk membawa gelagar secara utuh ke lapangan. Jika transportasi tidak memungkinkan, maka pembuatan dilakukan di lapangan.
2. Metoda PratarikPembuatan umumnya di pabrik karena membutuhkan instalasi tempat pemberian tegangan (stressing bed). Jadi harus diyakinkan balok dapat diangkut sampai lapangan.
3.Metoda Paskatarik segmentalMetoda ini saat ini cukup populer. Balok dibuat dalam bentuk segmen-segmen yang dapat diangkut dengan truk tronton standar, lalu disatukan di lapangan.

Fungsi- Menahan beban lateral akibat lalulintas yang dipikul jembatan
Metoda
pemasangan
- Pasang tumpuan di abutmen/pilar jembatan
- Satukan segmen-segmen pracetak dengan sistem paskatarik (jika digunakan metoda segmental)
- Pasang balok
- Pasang diafragma
- Pasang dek bekisting slab
- Pengecoran slab untuk membentuk penampang komposit
Alat pemasangan- Crawler Crane untuk pemasangan balok utuh
- Temporary launcher untuk pemasangan balok segmental incremental launcher gantry untuk pemasangan balok utuh di jalan layang
- Alat pemberi prategang paska tarik untuk metoda segmental
Cara
pemakaian
katalog
- Pilih rekomendasi dimensi dan spasi balok sesuai dengan bentang jembatan
- Perencana menghitung detail perkuatan sesuai data dimensi, spasi dan standar pembebanan

C. Y Beam

Balok Y adalah komponen untuk jembatan bentang menengah 10 m – 25 m dan Balok Super Y adalah komponen untuk jembatan bentang menengah 25 m – 40 m. Keistimewaan penampang ini adalah dengan satu cetakan standar, maka berbagai dimensi dapat diproduksi. Perkuatan prategang untuk penampang ini adalah pratarik, dengan sistem debonded dibagian ujung balok untuk bentang-bentang panjang.

Fungsi- Menahan beban lateral akibat lalulintas yang dipikul jembatan
Metoda
pemasangan
- Pasang tumpuan di abutmen/pilar jembatan
- Satukan segmen-segmen pracetak dengan sistem paskatarik (jika digunakan metoda segmental)
- Pasang balok
- Pasang diafragma
- Pasang dek bekisting slab
- Pengecoran slab untuk membentuk penampang komposit
Alat pemasangan- Crawler Crane untuk pemasangan balok utuh
- Temporary launcher untuk pemasangan balok segmental
- Incremental launcher gantry untuk pemasangan balok utuh di jalan layang
- Alat pemberi prategang paska tarik untuk metoda segmental
Cara
pemakaian
katalog
- Pilih rekomendasi dimensi dan spasi balok sesuai dengan bentang jembatan
- Perencana menghitung detail perkuatan sesuai data dimensi, spasi dan standar pembebanan

D. T Beam

Balok T adalah komponen untuk jembatan bentang menengah 25 m – 43 m. Keistimewaan penampang ini adalah di flens yang lebar, sehingga tidak membutuhkan perancah untuk membuat slab komposit di atas balok. Perkuatan prategang dapat berupa pratarik, paskatarik, maupun segmental.

E. U Beam

Balok U adalah komponen untuk jembatan bentang menengah 21 m – 42 m. Keistimewaan penampang ini adalah kekakuan torsinya besar, sehingga tidak diperlukan diafragma untuk menyatukan keseluruhan balok. Perkuatan prategang dapat berupa pratarik, paskatarik maupun segmental.

Fungsi- Menahan beban lateral akibat lalulintas yang dipikul jembatan
Metoda
pemasangan
- Pasang tumpuan di abutmen/pilar jembatan
- Satukan segmen-segmen pracetak dengan sistem paskatarik (jika digunakan metoda segmental)
- Pasang balok
- Pasang dek bekisting slab
- Pengecoran slab untuk membentuk penampang komposit
Alat pemasangan- Crawler Crane untuk pemasangan balok utuh
- Temporary launcher untuk pemasangan balok segmental
- Incremental launcher gantry untuk pemasangan balok utuh di jalan layang
- Alat pemberi prategang paska tarik untuk metoda segmental
Cara
pemakaian
katalog
- Pilih rekomendasi dimensi dan spasi balok sesuai dengan bentang jembatan
- Perencana menghitung detail perkuatan sesuai data dimensi, spasi dan standar pembebanan

F. Girder box

Girder box pracetak segmental paska tarik adalah komponen untuk jembatan bentang menengah 40 m – 50 m. Keistimewaan komponen ini adalah metoda pemasangannya tidak mengganggu lalu lintas dibawahnya, tidak perlu diafragma, dan dek boks dapat langsung menerima beban lalulintas. Keistimewaan lain adalah bentuk boks yang artistik, sehingga cocok untuk dipasang di daerah perkotaan.
Ada dua teknik umum pemasangan, yaitu menggunakan teknik launcher dan lifter. Urutan pemasangan ada yang menggunakan pola  span by span atau pola ballance cantilever.

Fungsi- Menahan beban lateral akibat lalulintas yang dipikul jembatan
Metoda
pemasangan
- Pasang alat pemasang di pilar jembatan
- Pasang segmen demi segmen boks :
Urutan span by span :
segmen demi segmen dipasangkan langsung di pilar secara progresif dengan sistem paskatarik unbonded, setelah semua segmen terpasang, kemudian dilakukan sambungan prategang paska tarik final, dan lalu digrout
Urutan ballance cantilever :
segmen demi segmen dipasangkan langsung di pilar secara progresif kedua arah secara berimbang dengan sistem paskatarik unbonded, setelah semua segmen terpasang, kemudian dilakukan sambungan prategang paska tarik final, dan lalu digrout
Alat pemasangan- Launcher, Lifter
- Alat pemberi prategang paska tarik
Cara
pemakaian
katalog
- Pilih rekomendasi dimensi dan spasi balok sesuai dengan bentang jembatan
- Perencana menghitung detail perkuatan sesuai data dimensi, spasi dan standar pembebanan

G. Monorail Beam

Balok monorail adalah komponen untuk jalan layang monorail dengan bentang menengah 25 m – 35 m. Keistimewaan komponen ini adalah bentuknya bisa mempunyai alinyemen horisontal (melengkung), dan profilnya direncanakan untuk menumpu roda monorail. Perkuatan komponen ini umumnya prategang pratarik untuk balok lurus, dan paska tarik untuk balok lengkung, dan pemasangannya menggunakan teknik launcher dengan pola span by span.

Fungsi- Menahan beban lateral akibat kereta monorail
Metoda
pemasangan
- Pasang alat pemasang di pilar jembatan
- Pasang balok monorail secara span by span
- Lakukan sambungan tumpuan, baik secara beton bertulang atau prategang paska tarik
Alat pemasangan- Launcher
- Alat pemberi prategang paska tarik
Cara
pemakaian
katalog
- Pilih rekomendasi dimensi sesuai dengan bentang pilar jalan layang monorail.
- Perencana menghitung detail perkuatan sesuai data dimensi, dan standar pembebanan.