Komponen Bangunan Gedung
Komponen pracetak untuk bangunan gedung berkembang pesat dalam dekade terakhir ini, karena memberi alternatif pada pasar akan sistem pembangunan yang lebih baik dari sistem konvensional dalam hal mutu, kecepatan dan ekonomis. Komponen bangunan gedung saat ini sangat bervariasi dalam hal material, metoda konstruksi dan fungsinya. Konsumen dapat memilih produk komponen yang sesuai dengan kebutuhan spesifik tiap proyek.
A. Half slab
Komponen half slab adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban selama konstruksi, beban layan selama bangunan berfungsi, dan diafragma kaku untuk menyalurkan beban gempa. Material umumnya beton bertulang. Slab pertama-tama difungsikan sebagai bekisting dan menahan beban konstruksi sebagai pelat satu arah, setelah itu dilakukan pengecoran untuk mendapatkan slab dengan ketebalan penuh. Pada saat layan, pelat sudah berperilaku sebagai pelat dua arah.
Fungsi | - Bekisting selama konstruksi - Menahan beban layan bangunan - Diafragma kaku menyalurkan beban gempa setelah slab dicor penuh |
Metoda pemasangan | - Siapkan penopang sesuai hitungan konstruksi untuk menahan beban pengecoran - Pasang pelat half slab yang menumpu pada balok dan penopang sementara - Pasang tulangan topping - Cor slab sampai pelat mencapai ketebalan rencana. - Lepas penopang sementara |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
B. Pre slab
Komponen pre slab adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban selama konstruksi, beban layan selama bangunan befungsi, dan diafragma kaku untuk menyalurkan beban gempa. Material umumnya beton prategang pratarik. Slab pertama-tama difungsikan sebagai bekisting tanpa penopang, dan menahan beban konstruksi sebagai pelat satu arah, setelah itu dilakukan pengecoran untuk mendapatkan slab dengan ketebalan penuh. Pada saat layan, pelat sudah berperilaku sebagai pelat dua arah.
Fungsi | - Bekisting selama konstruksi - Menahan beban layan bangunan - Diafragma kaku menyalurkan beban gempa setelah slab dicor penuh |
Metoda pemasangan | - Pasang pelat pre slab yang menumpu pada balok - Pasang tulangan topping - Cor slab sampai pelat mencapai ketebalan rencana |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
C. Full slab
Komponen full slab adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban selama konstruksi, beban layan selama bangunan befungsi, dan diafragma kaku untuk menyalurkan beban gempa. Ciri khas komponen ini adalah pada bagian tengah ketebalanan penuh, sedangkan pada bagian pinggir setengah tebal. Konfigurasi ini umumnya cukup kuat dalam menahan beban konstruksi sehingga kebutuhan penopangnya minimal, dan tidak perlu dilakukan pengecoran massal karena volume pengecoran sambungan antar pelat relatif sedikit.
Material umumnya beton bertulang. Slab pertama-tama difungsikan sebagai bekisting dengan penopang, dan menahan beban konstruksi sebagai pelat satu arah, setelah itu dilakukan pengecoran pada bagian sambungan untuk mendapatkan pelat dengan diafragma kaku. Pada saat layan, pelat sudah berperilaku sebagai pelat dua arah.
Fungsi | - Menahan beban layan bangunan - Diafragma kaku menyalurkan beban gempa setelah sambungam slab dicor |
Metoda pemasangan | - Pasang penopang sementara - Pasang slab yang menumpu pada balok dan tumpuan - Cor sambungan slab - Lepaskan penopang sementara |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
D. Hollow core slab
Komponen hollow core slab adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban layan selama bangunan befungsi, dan diafragma semi kaku untuk menyalurkan beban gempa. Komponen ini cukup kuat dalam menahan beban konstruksi sehingga tidak membutuhkan penopangnya minimal.
Perkuatan beton adalah sistem prategang pratarik. Slab pertama-tama difungsikan menahan beban konstruksi sebagai pelat satu arah, setelah itu dilakukan pengecoran pada bagian sambungan untuk mendapatkan pelat dengan perilaku diafragma semi kaku. Pada saat layan, pelat tetap berperilaku sebagai pelat satu arah.
Fungsi | - Menahan beban layan bangunan - Diafragma semi kaku menyalurkan beban gempa setelah sambungan antar slab dan rangka dicor |
Metoda pemasangan | - Pasang slab yang menumpu pada balok - Pasang perkuatan untuk menahan beban gempa - Cor sambungan antar slab dan sambungan slab dengan sistem rangka |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
E. Hollow core wall
en hollow core wall adalah komponen arsitektural bangunan gedung yang berfungsi menutup kulit luar bangunan. Komponen ini harus mampu menahan beban-beban selama konstruksi dan beban angin selama masa layan. Perkuatan beton adalah sistem prategang pratarik.
Fungsi | - Komponen arsitektural penutup kulit bangunan - Menahan beban angin selama masa layang |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan sementara di lapangan - Tempatkan komponen dinding pracetak ke posisi - Pasang komponen dinding dengan alat takel - Pasang sambungan dinding ke rangka bangunan |
Alat pemasangan | - Crane - Takel |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
F. Half hollow core slab
Komponen half hollow core slab adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban selama konstruksi, beban layan selama bangunan befungsi, dan diafragma kaku untuk menyalurkan beban gempa. Material umumnya beton prategang pratarik. Komponen ini dibuat dari komponen hollow core yang di cor setengahnya.
Slab pertama-tama difungsikan sebagai bekisting dengan penopang minimal, dan menahan beban konstruksi sebagai pelat satu arah, setelah itu dilakukan pengecoran untuk mendapatkan slab dengan ketebalan penuh. Pada saat layan, pelat sudah berperilaku sebagai pelat dua arah.
Fungsi | - Bekisting selama konstruksi - Menahan beban layan bangunan - Diafragma kaku menyalurkan beban gempa setelah slab dicor penuh |
Metoda pemasangan | - Pasang penopang sementara - Pasang pelat half hollow core slab yang menumpu pada balok dan penopang sementara - Pasang tulangan topping - Cor slab sampai pelat mencapai ketebalan rencana - Lepaskan penopang sementara |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
G. Fasad beton bertulang
Komponen fasad beton bertulang adalah komponen arsitektural bangunan gedung yang berfungsi menutup kulit luar bangunan. Komponen ini harus mampu menahan beban-beban selama konstruksi dan beban angin selama masa layang.
Fungsi | - Komponen arsitektural penutup kulit bangunan - Menahan beban angin selama masa layang |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan sementara di lapangan - Tempatkan komponen dinding pracetak ke posisi - Pasang komponen dinding dengan alat takel - Pasang sambungan dinding ke rangka bangunan - Pasang sealer pengisi celah antar dinding |
Alat pemasangan | - Crane - Takel |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
H. Dinding struktur
Komponen dinding struktur adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban vertikal akibat gravitasi dan beban lateral akibat beban gempa.
Perkuatan dinding umumnya beton bertulang. Sambungan antar dinding dapat berupa sambungan kering, sambungan basah, sambungan selubung (sleeve).
Fungsi | - Menahan beban vertikal akibat beban gravitasi - Menahan beban lateral akibat beban gempa |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan - Pasang dinding struktur di posisinya - Pasang pelat lantai - Pasang sambungan ke pelat lantai - Pasang sambungan ke dinding lantai berikut |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
I. Sandwich panel
Sandwich panel adalah komponen yang tersusun dari panel styroform yang diapit oleh wiremesh, dan kemudian dikamprot dengan mortar. Komponen ini dapat difungsikan sebagai lantai sebagai komponen struktural, dan komponen dinding yang dapat difungsikan sebagai komponen arsitektural maupun struktural. Keistimewaan produk ini adalah ringannya panel styroform, sehingga dapat dipasang dengan tangan.
Fungsi | - Sebagai komponen pelat menahan beban layan gravitasi dan diafragma kaku sebagai penyalur beban gempa - Sebagai komponen dinding struktur menahan beban lateral akibat gempa - Sebagai komponen dinding arsitektur sebagai pembatas antar ruangan |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan - Pasang komponen di posisinya - Pengkamprotan dengan mortar |
Alat pemasangan | - Takel - Alat penyemprot mortar |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
J. Dinding beton ringan
Komponen dinding beton ringan adalah komponen arsitektural bangunan gedung yang berfungsi sebagai dinding pembatas antar ruangan. Keistimewaan produk ini adalah ringan sehingga bisa dipasang dengan tangan, pelaksanaan cepat, dan dapat langsung difinish. Sambungan dapat berupa sambungan kering maupun sambungan basah.
Fungsi | - Komponen arsitektural pembatas ruangan |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan sementara di lapangan - Tempatkan komponen dinding pracetak ke posisi - Pasang komponen dinding dengan alat takel - Pasang sambungan dinding ke rangka bangunan |
Alat pemasangan | - Takel |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
K. Fasad beton ringan
Komponen fasad beton ringan adalah komponen arsitektural bangunan gedung yang berfungsi menutup kulit luar bangunan. Komponen ini harus mampu menahan beban-beban selama konstruksi dan beban angin selama masa layan. Keistimewaan produk ini adalah ringan sehingga bisa dipasang dengan tangan, pelaksanaan cepat, dan dapat langsung difinish. Sambungan dapat berupa sambungan kering maupun sambungan basah.
Fungsi | - Komponen arsitektural penutup kulit bangunan - Menahan beban angin selama masa layan |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan sementara di lapangan - Tempatkan komponen dinding pracetak ke posisi - Pasang komponen dinding dengan alat takel - Pasang sambungan dinding ke rangka bangunan |
Alat pemasangan | - Takel |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
L. Panel lantai beton ringan
Komponen panel lantai beton ringan adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban layan selama bangunan befungsi, dan diafragma semi kaku untuk menyalurkan beban gempa. Komponen ini cukup kuat dalam menahan beban konstruksi sehingga tidak membutuhkan penopangnya. Keistimewaan produk ini adalah ringan sehingga bisa dipasang dengan tangan, pelaksanaan cepat, dan dapat langsung difinish. Sambungan dapat berupa sambungan kering maupun sambungan basah. Perkuatan beton adalah sistem beton. Slab pertama-tama difungsikan menahan beban konstruksi sebagai pelat satu arah, setelah itu dilakukan pengecoran pada bagian sambungan untuk mendapatkan pelat dengan perilaku diafragma semi kaku. Pada saat layan, pelat tetap berperilaku sebagai pelat satu arah.
Fungsi | - Menahan beban layan bangunan - Diafragma semi kaku menyalurkan beban gempa setelah sambungan antar slab dan rangka dicor |
Metoda pemasangan | - Pasang slab yang menumpu pada balok - Cor sambungan antar slab dan sambungan slab dengan sistem rangka |
Alat pemasangan | - Takel |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |
M. Tangga
Komponen tangga adalah komponen struktural bangunan gedung yang berfungsi menahan beban layan transportasi vertikal dalam gedung. Perkuatan komponen umumnya beton bertulang. Sambungan ke rangka atau ke pelat lantai dapat berupa sambungan kering maupun sambungan basah.
Fungsi | - Menahan beban layan transportasi vertikal bangunan gedung |
Metoda pemasangan | - Pengiriman dan penumpukkan - Pasang tangga di posisinya. - Pasang sambungan ke pelat lantai dan rangka |
Alat pemasangan | - Crane |
Cara pemakaian katalog | - Pilih dimensi sesuai kebutuhan perencanaan |